18 October 2010

BANKSYARIAH


Bank-bank umum syariah kini tengah berlomba merebut pasar pembiayaan perumahan. Sejumlah terobosan lengkap dengan iming-iming kemudahan serta beragam keuntungan pun digelontorkan guna menarik calon nasabah.

Tengok saja Bank BNI Syariah. Dengan produk BNI iB Griya atau Griya Hasanah, bank syariah yang 99 persen sahamnya dikuasai PT Bank BNI Tbk tersebut telah mengeluarkan paket murah pembiayaan rumah.

General Manager Divisi Produk dan Prosedur Pembiayaan BNI Syariah, Edwin Fitrianto, memaparkan, untuk mengejar target ekspansi mencapai Rp 200 miliar dalam tiga bulan ke depan, pihaknya siap memanjakan calon nasabah dengan penyesuaian margin menggiurkan.

Bila diibaratkan dengan bank konvensional yang mematok bunga sampai 15 persen untuk pembiayaan rumah dengan jangka waktu 15 tahun, BNI Syariah siap bertransaksi dengan akad pembiayaan yang ekuivalen dengan bunga 10,5 persen.

“Penyesuaian margin tarif karena kita ingin menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat dan juga menciptakan persaingan yang baik,” kata Edwin kepada Republika, di Jakarta, Senin (18/10).

Edwin melanjutkan, pada setiap pembiayaan rumah dengan jangka waktu tertentu, BNI Syariah menyediakan margin tarif yang menggiurkan. Semakin pendek jangka waktu pengembalian pembiayaan, maka semakin menggiurkan margin tarif yang ditawarkan.

Kecuali menurunkan margin tarif, BNI Syariah juga menyediakan pembiayaan dengan nominal tak terbatas. Bahkan pembiayaan bisa dilakukan untuk rumah second onkompleks/real estate. Keuntungan lainnya adalah luasnya jaringan kerja sama BNI Syariah dengan pengembang perumahan.

“Sehingga pilihan masyarakat banyak dan kita pun memudahkan persyaratan pembiayaan,” kata Edwin

03 October 2010

LUMPUR


--Semburan lumpur lapindo di Sidoarjo masih terus bermunculan. Semburan paling mutakhir dari lumpur mengandung gas metan yang mudah terbakar itu muncul di rumah Fauzi, warga Dusun Babatan, Desa Besuki, Kecamatan Jabon Sidoarjo setelah di SDN Pejarakan dan Ponpes serta rumah warga lainnya.

Munculnya semburan di rumah Fauzi itu membuat panik keluarga dan tetangga sekitarnya. Sebab, kemunculan semburan lumpur mengandung gas metan itu diawali dengan suara gemuruh. ‘’Saat itu kami sedang nonton televisi di ruang keluarga,’’ papar Fauzi, Ahad (3/10).

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh seperti longsor atau banjir. Setelah gemuruh itu, Fauzi yang sedang menonton televisi saling bertanya, suara apa itu?. Sesaat kemudian, tiba-tiba rembesan air bergelembung keluar dari lanai rumahnya. Gelembung air itu semakin lama semakin banyak. Sehingga, air memenuhi ruang demi ruang dari rumah keluarga Fauzi.

Bahkan ada lantai rumahnya yang ambrol. Lantai yang ambrol itu memang tidak terlalu luas. Ukurannya sekiar 30x25 centimeter. Dari amrolan lantai itu muncul air bercampur lumpur dan gas metan yang beramoma menyengat.

Melihat kondisi yang sangat mengkhawatirkan dan menakutkan itu, Fauzi mengajak istri dan anak-anaknya mengemasi barang-baangnya. Mereka lantas meninggalkan rumahnya begitu saja, untuk mengungsi ke tempat yang dinilai aman.

Tempat pengungsian untuk sementara, dia menumpang di rumah keluarganya di Surabaya. Namun, istri beserta anaknya ke rumah orang tuanya di Gempol, Pasuruan. ‘’Kami takut terjadi hal yang membahayakan. Makanya, kami pilih mengungsi,’’ kata Fauzi.

Keluarga Fauzi mengungsi karena munculnya semburan baru itu sebelumnya sudah bnyak yang terjadi. Namun, beberapa pekan terakhir ini semburan baru justru banyak terjadi di kawasan sebelah selatan lautan lumpur lapindo. Tepatnya di kawasan Kecamatan Jabon.

Itu mengingat, sebelumnya lumpur mengandung gas metan ini muncul di area pondok pesantren, lalu di sekolah SDN Pejarakan. Sehingga, banyak warga di kawaan Jabon yang semakin gelisah dan resah. Sebab, mereka masih banyak yang menempati rumah sebagai hunian, kendati sudah mendapat ganti rugi.

Sementara itu, staf humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), A Khusyairi saat dikonfirmasi mengaku masih belum mendapt laporan. Kendati demikian, dia menegaskan bahwa akan segera menurunkan tim ke tempat kejadian perkara (TKP).

Tim tersebut, dikatakan dia, selain untuk mengetahui kejadian yang sebenrnya juga ssebagai upaya mengatasi dampak kemunculan air mengandung gas metan tersebut. Menurut dia, di kawasan Jabon itu memang merupakan daerah yang banyak muncul semburan baru.

02 October 2010

BANK


I--Bank sentral Qatar mengeluarkan aturan pembiayaan baru yang dimaksudkan untuk meningkatkan keuntungan jangka panjang bagi perbankan syariah. Peraturan yang dibuat pada akhir Agustus lalu itu sengaja dikeluarkan untuk membatasi transaksi syariah di bank-bank konvensional.

Melalui peraturan itu, bank konvensional tak boleh mengalokasikan lebih dari 10 persen modalnya untuk mengoperasionalkan unit syariah. Bank konvensional juga dilarang membuka kantor cabang unit syariah yang baru. Peraturan itu juga membatasi pembiayaan syariah mudharabah dan musharakah sampai lima persen dari total pembiayaan atau kredit bank.

Perubahan itu rupanya mendapat perhatian dan respon positip dari pelaku perbankan di sana. Bahkan bayak investor yang menilai peraturan itu akan menguntungkan bank-bank syariah yang sesungguhnya. Di Qatar terdapat tiga bank syariah, yaitu Qatar Islamic Bank, Qatar International Islmic Bank, dan Masraf Al Rayan.