15 October 2009

DAMAISAJA


Aswwrb.

Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufik Kiemas mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak bisa menolak jika ada kader partainya diminta masuk kabinet. Tapi dia menegaskan, kader itu harus diminta.

''Apalagi untuk kepentingan bangsa dan negara ini. Tapi, harus diminta dulu,'' tegas Taufik, Kamis (15/10). Bagaimanapun, kata dia, Megawati adalah mantan Presiden dan paham betul apa itu sistem presidensiil yang dianut Indonesia. ''Dulu kan dia yang nelpon-nelponin,'' imbuh dia.

Taufik mengatakan sudah ada komunikasi soal kabinet. ''Mulai dari layer yang paling bawah sudah ada komunikasi,'' kata dia. Komunikasi itu, menurut Taufik akan terus diintensifkan dalam dua tiga hari mendatang.

Menanggapi pernyataan SBY soal belum ada nama calon menteri yang masuk dari PDIP, Taufik mengatakan pihaknya tak pernah menyatakan negatif. ''Kami tak pernah tidak positif. Silahkan sebelah sana tidak positif, kami positif,'' kata dia. Upaya semacam ini, imbuh Taufik, tidak bisa rampung sehari dua hari. ''Perlu ketekunan, usaha,'' kata dia.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Pramono Anung Wibowo mengakui sudah ada komunikasi partainya dengan Partai Demokrat terkait pengisian kursi kabinet. Butuh waktu untuk pematangan. Sepanjang proses itu, Pramono mengatakan hanya pernyataan Ketua Umum dan Sekjen PDIP yang bisa dianggap mewakili suara partai.

''Jujur kami katakan, selama ini sudah terjalin komunikasi antara PDI Perjuangan dan Demokrat. Namun untuk menentukan sikap semua perlu dimatangkan,'' kata Pramono, Rabu (14/10). Dia meminta semua kalangan bersabar menanti kepastian sikap itu dalam dua hingga empat hari ke depan.

Pramono membantah pernyataan salah satu pengurus partainya yang menyatakan bahwa Megawati bersikukuh mengambil sikap oposisi. ''Saat ini yang berhak menyatakan (posisi politik PDIP) itu hanya Ketua Umum dan Sekjen. Siapapun yang mengatasnamakan partai berbicara tentang itu, tidak perlu dibicarakan,'' tepis dia.

Menurut Pramono, kalaupun ada kader PDIP masuk kabinet, maka orang itu pun harus mengantongi restu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. "Sekalipun baru diajak bicara, harus mendapat persetujuan Ketua Umum,'' tegas dia.

Pramono pun menepis pendapat yang menyatakan Megawati menutup rapat kemungkinan kader PDIP masuk kabinet. ''Ibu sangat menghormati sistem presidensial yang tidak pernah mengatur adanya koalisi atau oposisi,'' ujar dia.

No comments: