08 January 2009
GENCATATAN
Asww.
Salah satu isu yang dibawa-bawa Israel dalam upaya gencatan senjata yang dilakukan Mesir-Prancis adalah masalah penyelundupan senjata, yang diklaim Israel masuk dari wilayah Mesir ke Jalur Gaza. Israel mensyaratkan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas harus bisa menghentikan penyelundupan senjata itu. Sementara Hamas menuntut agar kesepakatan gencatan senjata harus bisa menghentikan agresi dan blokade Israel di Jalur Gaza.
Sementara upaya gencatan senjata terus bergulir. Militer Zionis Israel masih leluasa mengerahkan pasukan dan kemampuan senjata-senjata canggihnya untuk membantai warga Gaza yang tak berdosa. Sungguh ironis, ketika Israel menuding ada penyelundupan senjata ke para pejuang Palestina di Gaza, Israel sendiri menerima bantuan persenjataan dari sekutu-sekutunya. Dan para sekutu Israel yang selama ini menyalahkan Hamas, termasuk Prancis yang sedang mengupayakan negosiasi, sama sekali tidak menyentuh senjata-senjata yang "diselundupkan" ke Israel oleh negara-negara pendukung rezim Zionis itu.
Selain AS, Inggris adalah salah satu negara yang mengeskpor peralatan perang dan persenjataannya ke Israel. Data pemerintah Inggris menunjukkan, angka penjualan senjata negara kerajaan itu ke Israel meningkat setiap tahunnya. Pemerintah Inggris tidak peduli dengan pihak-pihak yang mempertanyakan kebijakan penjualan senjata itu ke Israel, karena Israel kerap menggunakan kekuatan militernya di wilayah Palestina.
Menurut Nick Clegg-anggota parlemen dan pimpinan kelompok Liberal Demokrat di Inggris-pada tahun 2007, Inggris menyetujui ekspor senjata senilai 6 juta poundsterling ke Israel. Dan pada tahun 2008, nilai penjualan senjata Inggris ke Israel meningkat hampir 12 kali lipat. Dalam tiga bulan pertama tahun 2008, Inggris telah mengekspor senjata senilai 20 juta poudsterling ke Israel.
Clegg mengatakan, dalam konflik Gaza, ekspor senjata ke Israel bisa dikatakan sudah melanggar syarat-syarat yang diberlakukan Uni Eropa dalam hal ekspor senjata ke negara lain. Karena Israel telah menggunakan senjata-senjata itu untuk melakukan agresi ke wilayah negara lain.
Ia mengingatkan agar pemerintah Inggris menghentikan ekspor senjatanya ke Israel, apalagi Israel juga menggunakan senjata-senjata yang sudah dinyatakan terlarang oleh dunia internasional seperti bom kluster dan bom yang mengandung zat kimia fosfor putih.
"Saya menginginkan Uni Eropa segera menghentikan ekspor semua jenis senjatanya ke Israel. Jika Uni Eropa tidak bisa, setidaknya Perdana Menteri Brown (PM Inggris) bisa melakukannya," tukas Clegg.
Masih terkait agresi militer Israel di Gaza, Clegg menyatakan bahwa para pemimpin dunia yang selama ini menolak Hamas sebagai pemenang pemilu di Palestina, harus mengakui kesalahannya. Penarikan tim monitoring Uni Eropa dari perbatasan Mesir sebagai respon negara-negara sekutu Israel yang menolak kemenangan Hamas dalam pemilu, menurut Clegg, telah membuat Israel leluasa melakukan provokasinya di Gaza.
Clegg menambahkan, jika Uni Eropa yang didukung Israel dan Mesir menjalankan mandatnya dengan baik, maka Israel tidak akan mengklaim seenaknya bahwa sudah terjadi penyelundupan senjata ke Gaza lewat perbatasan Mesir.
Lebih lanjut Clegg menegaskan, upaya Israel untuk memecah belah dan menguasai Palestina dengan cara mengisolasi dan menghukum Gaza, tidak akan berhasil. Jika Israel menginginkan kedamaian, maka Israel harus melakukan pendekatan baru, bukan dengan menjatuhkan bom-bom ke Jalur Gaza.(ln/guardian/arabnews)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment