11 January 2009

BRUTAL


Brutal Zionis tidak akan Mampu Menghancurkan Semangat Perlawanan Bangsa Kami
Khalid Mesy'al, Dipublikasikan pada majalah Guardian Inggri

18 bulan berlalu bangsa Palestina berada dalam blockade, mereka terkurung dalam penjara terbesar di dunia, seakan bumi dan langit menutupi mereka semua; dibuat lapar, dibuat terkepung dan diharamkan mendapat pengobatan medis.

Lalu setelah berakhir politik mematikan secara perlahan hingga datang serangan yang sedikitpun tidak ada yang bisa selamat dari serangan udara zionis pada daerah kecil yang dianggap sebagai tempat berpenduduk terpadat di dunia; tidak ada yang selamat dari bangunan pemerintahan, rumah-rumah, masjid-masjid, rumah sakit-rumah sakit, sekolah-sekolah dan pasar-pasar dari serangan dan invasi ini, bahkan hingga hari ini telah menewaskan lebih dari 750 warga sipil; dan ditambah dengan ribuan warga terluka dengan kondisi yang kritis dan sepertiga dari mereka adalah wanita dan anak-anak; yang mana keluarga mereka dibantai saat mereka sedang tertidur pulas.

Entitas zionis telah menumpahkan darah dengan berbagai alasan klise dan dusta; padahal HAMAS sendiri telah berkomitmen sejak 6 bulan terakhir untuk menghentikan serangan, namun entitas zionis yang telah melanggarnya sejak awal dengan melakukan beberapa kali serangan, dan diantara tuntutan dihentikannya serangan adalah bahwa zionis akan membuka perbatasan, membentangkan perdamaian hingga ke Tepi Barat, namun sebagai ganti dari itu semua, zionis justru menerapkan blockade atas Ghaza dan menghentikan pasokan listrik dan air bersih secara berkala, bahkan tidak hanya berhenti pada hukuman kolektif seperti itu namun juga mereka memperluas operasi pembunuhan dan perang, sehingga dengan tindakan mereka sebanyak 30 warga yang syahid oleh tembakan zionis, sementara ada ratusan warga lainnya yang menderita sakit akibat blockade sepanjang gencatan senjata, dalam arti lain entitas zionis telah menikmati ketenangan saat gencatan senjata sementara bangsa kami menderita dan tidak mendapat ketenangan sedikitpun dalam kondisi yang mencekik.

Ketika berakhir masa gencatan senjata, kami mempersiapkan diri untuk melakukan perdamaian baru secara menyeluruh berbanding dengan dihentikannya blockade dan dibukanya perbatasan di Ghaza mencakup Rafah, namun seruan kami tidak diterima oleh telinga yang sudah tertutup, padahal kami telah siap melakukan penjanjian baru sesuai dengan syarat-syaratnya; setelah pasukan tentara zionis menarik mundur dari Jalur Gaza, sementara itu roket tidak pernah ditembakkan dari Tepi Barat; kecuali bahwa ada 50 warga telah syahid disana, dan ratusan warga terluka dan cedera akibat ulah entitas zionis, diiringi dengan terus berlangsungnya politik perluasan, seakan ada keyakinan adanya penerimaan dan legalisasi penjajahan atas bumi kami dan membaginya menjadi kanton-kanton yang terblokade dari berbagai arah dan sisi.

Hakikatnya adalah bahwa entitsas zionis mencari berbagai cara untuk menghentikan penembakan yang hanya diterapkan pada anak-anak dari bangsa kami saja, sebanding dengan mendapatkan cara blockade, penglaparan, serangan, pembunuhan, terror dan pendudukan serta penjajahan… bahwa apa yang diinginkan oleh entitas zionis adalah penghentian senjata dengan cara gratis.

Bahwa logika yang menuntut kami untuk menghentikan perlawanan adalah keji dan tidak rasional; mereka memaafkan para pelaku agresi dan penjajahan yang menggunakan berbagai macam senjata pembunuh masal dari tanggungjawab, sementara dilain sisi ada yang menjadi korban, dipenjara dan berada dalam tekanan dibawah penjajahan dibiarkan begitu saja.

Bahwa roket sederhana kami yang tembakkan dari tangan kami sendiri adalah merupakan bentuk kritik yang kami tunjukkan kepada seluruh dunia, namun zionis dan Amerika serta para pendukungnya dari negara-negara Eropa menginginkan dari kami untuk meninggalakn dunia sehingga tidak melakukan kegaduhan dan kerusakan, walupun kami tidak akan tunduk pada kematian dan diam ini, kami harus mengingatkan bahwa apa yang dialami oleh penduduk dan warga Ghaza hari ini dengan berbagai agresi adalah seperti yang ditemui oleh mantan presiden Yaser Arafat; yaitu saat ditolaknya perjanjian dengan syarat-syarat dari zionis, akhirnya di penjara dalam embargo Ramallah; mobil-mobil tank lapis baja memblokade selama dua tahun lamanya, namun ketika itu semua tidak berhasil menghancurkan kehendak dan keinginannya, beliau dibunuh dengan cara diracun.

Bahwa Gaza memasuki tahun 2009 mengalami seperti yang dialami pada tahun 2008, yaitu berada dalam kondisi zionis menembakkan senjatanya, dan kami ingatkan bahwa pada dua bulan kanon kedua dan syabat pada tahun yang lal, telahu terbunuh 140 warga sipil dari Gaza akibat serangan udara zionis dan sebelum zionis menetapkan serangannnya yang gagal atas Lebanon pada bulan Agustus tahun 2006 yang lalu dengan menghujani Ghaza ribuan bom, sehingga mengancam kehidupan 140 warga, dan sejak pembantaian yang dilakukan tahun 1948 hingga pembantaian Ghaza saat ini menjadikan aksi kebrutalan dan kebiadaban zionis terus berkepanjangan… kadang alasannya berbeda dan berubah namun pada hakikat tujuannya sama… yaitu melakukan penjajahan, pendudukan dan tekanan serta menghilangkan sisi keadilan secara permanen.

Jika ini adalah dunia kebebasan yang dipertahankan oleh zionis nilai-nilainya –seperti yang dituduhkan oleh menteri luar negeri zionis tzipni livni- maka kami tidak menginginkan bagian dari dunia ini.

Sangatlah jelas bahwa pemimpin entitas zionis sedang melakukan kegaduhan, mereka gagal dalam menetapkan target-target yang jelas dalam melakukan agresi, berseliweran alasan-alasan mereka antara menghabiskan pemerintahan HAMAS yang diakui oleh bangsa dan menghancurkan infrastrukturnya hingga menghentikan roket-roketnya, dan ketikan mereka gagal menghancurkan dan menghentikan semangat perjuangan warga Ghaza, mereka mulai menurunkan prediksi-prediksinya, dan sekarang mereka mulai berbicara pada masalah bagaimana melemahkan kekuatan HAMAS dan kekuatan pasukan perlawanan, namun kembali mereka tidak berhasil mewujudkan targetnya, karena hingga saat ini warga Ghaza masih tetap bersatu dan tetap kokoh azam mereka untuk tidak merasa takut dan gentar terhadap berbagai agresi zionis dan tidak akan pernah tunduk dengan berbagai tekanan.

Pasukan bersenjata kami telah menjelaskan secara konkret akan kerugian kemanusiaan terbesar yang dialami oleh barisan pasukan penjajah, dan tentunya pasukan kamii akan terus melancarkan serangan dan perang guna membela hak bangsa dan mempertahankan bumi pertiwi; tidak ada yang mampu menghalangi ketegaran kami untuk menjadi warga dan negeri yang bebas dan merdeka.

Dan kami telah memperhatikan bahwa Washington dan Eropa kembali memilih keputusan berada dibelakang para durjana, penjajah, pelaku agresi dan penebar korban, dan tentunya kami menumpukan harapan pada Barrak Obama untuk menghentikan kehancuran warisan Goerge Bush pembawa petaka, walaupun pada awalnya bukanlah sekedar motivasi dan dorongan; dimana ketika dirinya bergerak dengan cepat untuk mengecam aksi kekerasan di Mombai-India, namun diam seribu bahasa sekalipun pembantaian di Ghaza telah berlalu hingga sepuluh hari lamanya.

Namun harapan bangsa kami bukan dia semata; banyak dan bahkan hingga jutaan masyarakat dunia yang mencintai kemerdekaan dari laki-laki dan wanita di dunia ini yang memberikan dukungan dan bantuan untuk kebebasan dan kehidupan yang mulia ini, kami tidak melakukan apa-apa kecuali menyaksikan demonstrasi-demonstrasi setiap hari menentang agresi brutal zionis; bukan saja di dunia Arab dan Islam, namun diseluruh Negara yang ada di dunia ini turut berpartisipasi dan ikut mendukung perjuangan kami.

Hal ini tidak meragukan kami bahwa entitas zionis akan menghadapi kehencuran terbesarnya, kematian dan ketakutan mengintai mereka di Ghaza, sehingga mereka akan mendapatkan pengalaman terpahit seperti yang mereka alami di Lebanon. Karena kemauan dan perjuangan kami tidak akan pernah pudar dan punah oleh karena blokade dan agresi, dan selamanya kami tidak akan tunduk dihadapan penjajah.

No comments: