13 April 2008

AL-HIKMAH


Asww.
Kekerabatan


Pada suatu ketika, ada seorang laki-laki datang menemui Rasulullah SAW dan menceritakan keadaannya. ''Wahai Rasulullah, aku mempunyai kerabat. Aku terus menyambung tali silaturahim dengan mereka, namun mereka memutusnya. Aku selalu berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka selalu berbuat jahat kepadaku.

Dan, aku senantiasa bersabar terhadap mereka, akan tetapi mereka senantiasa menggangguku.'' Mendengar ceritanya, Rasulullah SAW berkata, ''Jika demikian halnya, berarti engkau seakan-akan menyuapi mereka dengan pasir yang panas. Engkau akan senantiasa mendapatkan bantuan dari Allah dalam menghadapi mereka selama engkau tetap demikian, seperti yang engkau ucapkan.'' (HR Muslim dari Abu Hurairah).

Keharmonisan antarkerabat, terutama kerabat dekat, adalah di antara yang ditekankan ajaran Islam. Dengan tetangga yang tidak memiliki hubungan keluarga (nasab) saja diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk dijaga, apalagi dengan kerabat. Sekuat mungkin hubungan kekerabatan harus dijaga, bahkan meski salah satu kerabat itu berbuat buruk dan memutuskan tali kekerabatan.

Sayangnya, tidak sedikit hubungan kekerabatan putus hanya karena masalah sepele. Celakanya, masalah tidak berhenti di situ saja, tetapi berlanjut dengan kebencian dan dendam dari masing-masing pihak yang membuat situasi makin buruk. Suatu hal yang sebetulnya bisa dihindari jika masing-masing berlapang dada dan sabar serta membuang jauh-jauh sikap keras kepala dan egoismenya.

Pada hadis di atas, Rasulullah SAW secara tegas memberikan pengarahan kepada orang yang tetap menyambung silaturahim terhadap kerabatnya yang sering kali, bahkan terus-menerus, mengganggunya bahwa ia akan dibantu oleh Allah SWT. Artinya, orang itu sudah berada di jalan yang benar, yakni tidak membalas gangguan dan pemutusan sepihak tali kekerabatan dengan hal yang sama atau lebih buruk. Justru, ia diimbau untuk berbuat baik kepada kerabat yang berbuat jahat kepadanya.

Allah SWT berfirman, ''Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik. Sehingga, orang-orang yang bermusuhan di antaramu kamu dan dia akan seperti teman yang setia.'' (QS Fushilat [41}: 34). Sikap yang baik bisa meluluhkan hati seseorang yang sedang kalap. Seseorang yang memutuskan tali kekerabatan bisa berubah pikiran jika dihadapi dengan perbuatan baik terhadap mereka. Wallahu a'lam.

No comments: