04 March 2008

ADIL


Pribadi yang Adil
Secara harfiah, adil artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya. Karena itu, adil adalah memberikan hak kepada setiap orang yang berhak dan menghukum orang yang bersalah sesuai dengan tingkat kesalahannya. Salah satu perintah Allah SWT tentang penegakan keadilan, termaktub dalam QS Annisaa' [4]: 58, ''Sungguh Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.''

Setiap kebaikan pasti ada nilai keutamaannya, begitu pula menegakkan keadilan. Paling sedikit ada tiga keutamaan yang akan diperoleh dalam kehidupan dunia dan akhirat apabila mengutamakan keadilan.

Pertama, lebih dekat kepada takwa. Setiap Muslim tentu ingin menjadi atau termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang takwa, karena hal itu merupakan orang yang paling mulia di hadapan Allah SWT. ''Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti atas apa yang kamu kerjakan.'' (QS Almaa'idah [3]: 8).

Kedua, dicintai Allah SWT. Setiap orang berusaha agar memiliki sifat yang membuat Allah SWT menjadi cinta kepada kita, dan salah satunya adalah berlaku adil. ''... dan berlakulah adil. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.'' (QS Alhujuraat [49]: 9).

Yang ketiga, akan memperoleh keselamatan. Keselamatan di dunia dan akhirat merupakan dambaan setiap insan, apalagi bagi kaum Muslimin. Setiap manusia akan berlomba-lomba agar bisa selamat dan berusaha memperolehnya. Salah satunya adalah berlaku adil, baik kepada orang yang kita suka, maupun kepada orang yang kita benci. ''Ada tiga perkara yang dapat menyelamatkan: takut kepada Allah, baik pada waktu sembunyi (sepi) maupun terang-terangan; berlaku adil, baik pada waktu rela maupun marah; dan hidup sederhana baik waktu miskin maupun kaya.'' (HR Thabrani dari Anas RA).

Oleh karenanya, kita dituntut sesuai dengan suruhan agama untuk selalu berlaku adil, karena memahami adil tidak cukup hanya dengan teoretis, khawatir zalim pada yang lain, namun harus ada nilai aplikatifnya, karena sudah menjadi tugas kita semua untuk menegakkan keadilan dan menghancurkan kezaliman dalam berbagai bentuknya dalam kehidupan ini, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, tetangga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara.

No comments: