30 September 2009

NORDINMTOP

Jakarta - Keraguan masyarakat akan kebenaran jenazah teroris yang tewas di Solo adalah Noordin M Top mulai muncul. Untuk menjawab keraguan itu, PKS pun menyarankan akan segera dibentuk Tim Pencari Fakta (TPF) independen untuk mengecek jenazah Noordin.

"Kalau memang valid keluarga Noordin ragu dengan ciri-ciri teroris di Solo itu, saya usulkan dibentuknya tim pencari fakta yang independen untuk mengumpulkan fakta-fakta di lapangang untuk mengusut kebenaran jenazah siapa itu," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Soeripto kepada INILAH.COM, Jakarta, Rabu (30/9).

Menurutnya, bila memang keluarga Noordin di Malaysia merasa ragu dengan ciri-ciri yang disampaikan Polri, maka sebaiknya keluarga menolak saja. Dan kalau itu terjadi, maka hal itu merupakan bagian dari rekayasa besar yang dilakukan kepolisian Indonesia.

"Ini adalah bentuk rekayasa Polri. Masak kalau itu bukan Noordin harus diakui keluarga itu Noordin? Sebab kalau begitu akan banyak informasi yang disampaikan kepada presiden menyesatkan. Kalau semua informasi rekaysa seperti ini kan Indonesia juga yang rugi," katanya.

Sebelumnya, Direktur Pusat Studi Intelijen dan Kemanan Nasional (SIKNAL) Dynno Creesbon menyatakan, ciri-ciri yang disampaikan Polri berbeda jauh dengan yang dimiliki dan pengakuan kerabat Noordin. Ia mengatakan, gembong teroris asal Malaysia itu memiliki bekas luka di alis mata kiri.

"Selain itu, gigi ginsul, mata agak terbeliak (melotot), kedua alisnya terangkat, tidak memiliki bulu tangan dan ada bekas luka di pinggul kiri," katanya mengutip pernyataan mantan ajudan Noordin yang tidak ingin disebutkan namanya.

Sedangkan ciri-ciri lainnya, atau berdasarkan kebiasaan sehari-hari, lanjutnya, Noordin selalu dikawal 4 ajudan. Dalam perpindahannya ke berbagai tempat, Noordin selalu disiagakan sedikitnya 4 kendaraan roda dua.

"Selalu menggunakan rompi bom, dan tidak pernah menggunakan HP serta tidak pernah menggunakan laptop. Noordin juga tidak pernah bersembunyi dengan DPO polisi," tuturnya

No comments: