03 February 2008

PENGORBANAN DI PEMILU KADA


SELAMAT MEMBACA.

Kata Pengantar

Segala puji milik Allah Pemelihara semesta alam shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan bagi segenap Nabi dan Rasul.
Tema kelima dari rukun bai'ah yaitu "Tdhiyyah"
Pembicaraan tentang rukun Tadhiyyah bertujuan untuk mengarahkan kaum Muslimin supaya mau berkorban dijalan Allah, jalan Din mereka , tanah air mereka , dengan segenap harta dan tenaga yang mereka miliki.
Tampak jelas pada masa sekarang ini bahwa dunia Islam sedang menghadapi musuh yang memiliki elemen kekuatan militer ,kekuasaan politik dan ekonomi sehingga memungkinkan mereka mengarahkan serangan mendadak dan mematikan terhadap penyangga pokok yang dimiliki dunia Islam.
Israel,musuh besar dunia Islam , sudah mulai melakukan serangan .Inti serangan tertuju pada kepentingan dunia Islam masa kini dan masa depan.Tindakan Israel ini kemudian diiringi oleh kekuatan Salibisme moderen yang mengarahkan serangan mendadak ke sejumlah negara di dunia Islam. Selanjutnya muncullah jargon yang di kenal dengan nama"Tata Dunia Baru"yang mengarahkan serbuannya keseluruh tempat di dunia Islam dan mengukuhkan serbuannya pada tiap serangan yang sudah dilancarkan atau pada kedengkian internasional terhadap Islam.
Sudah seharusnya diketahui oleh setiap Muslim yang cerdas pada zaman yang kita jalani ini – bahwa Zionisme , Salibisme, kuno maupun moderen , Tata Dunia Baru atau Amerika serikat adalah para musuh yang menyerang Islam.Mereka, walaupun berbeda karater dan keyakinannya , namun selalu sepakat untuk memusuhi Islam dan kaum Muslimn. Mereka juga bisa berjalan selaras dan bertindak senergis bila musuh yang mereka hadapi adalah Islam.
Menghadapi musuh harus dilakukan dengan menggunakan elmen –elemen yang tepat dan dengan perhitungan yang akurat.Elemen elemen yang harus dimiliki kaum Musliamn untuk menghadapi musuh :
* Ilmu tentang Din yang akan kita bela dan pemahaman terhadap pokok pokok ajarannya .
* Ilmu tentang musuh yang akan dihadapi , lengkap dengan data tentang apa saja yang mereka miliki, selanjutnya kita mempersiapkan diri dan memperhitungkan cara menghadapinya.
* Ikhlas dalam mempraktikkan segala hal yang bermuara pada pertempuran ini, baik berupa omongan atau sikap diam.
* Kemampuan untuk menterjemahkan semua ilmu ini ke dalam tindakan konkrit dan prilaku , serta ke dalam praktik individual ,keluarga , masyarakat , lantas ummat , hingga akhirnya pada negara.
* Segala hal yang diperlukan untuk berjihad pada seluruh level dan pada semua tatarannya.

Sudahb diketahui bahwa tiada jihad tanpa pengorbanan , untuk mampu berjihad harus ada pengorbanan.
Pengorbanan yang harus dilakukan dengan mengharapkan pahala dihadapan Allah pada awalnya , lalu berupaya agar pengorbanannya memiliki nilai guna untuk agama,diri sendiri ,harta ,dan tanah air Islam , sesudah itu.
Agar pengorbanan tidak terbuang sia-sia , agar tidak diarahkan pada cara yang tidak benar ,terlebih lagi agar kaum Muslimin yang terbuai tidak mengalami salah presepsi , dan agar kaum Muslimin tidak salah mengenali mediatornya karena tak pernah membicarakannya sepatah katapun.

Pembicaraan tentang pengorbanan pada tulisan (pembicaraan)ini terdiri dari dua bagian penting:
I.Tentang Pengertian Tadhiyyah di dalam Al Qur'an, di dalam Sunnah, sejarah Islam .
II.Tentang penjelasan Nash yang konprehensif yang terdapat pada kita kitab susunan Al-Banna tentang pengorbanan yang dia tempatkan sebagai rukun kelima dari rukun rukun bai'ah atau rukun rekontruksi dan reformasi.

BAGIAN SATU(1)
Penjelasan tentang makna Tadhiyyah di dalam Al Qur'an Al-Karim , Assunnah Nabi dan Shahabat.
1.Pengertia Tadhiyyah di dalam Al-Qur'an.
Di dalam Al Qur'an lafazh Tadhiyyah tidak termaktub dengan pola kalimat ini , akan tetapi termaktub maknanya pada sejumlah ayat Al Qur'an.Maknanya adalah berderma dan memberi, sama saja apakah apakah berderma dan memberi itu dilakukan khusus denga diri,harta ,anak atau sejenisnya.
A.MENDERMAKAN DIRI DI JALAN ALLAH
Mendermakan diri dijalan Allah ini bisa disebabkan oleh pengakuan atas dosa yang dilakukan sehingga menjadikan pelakunya layak di kenai hukuman qishash dengan di bunuh atau di rajam dihilangkan nyawanya.
B.MENDERMAKAN HARTA DAN MENGORBANKANNYA DI JALAN ALLAH TA'ALA.
Mengorbankan harta dan mendermakannya di jalan Allah Ta'ala merupakan infak yang di wajibkan oleh Dinul Islam pada keadaan tertentu, dan disunahkan serta di anjurkan pada keadaan yang lain.
Nash-nash Al Qur'an yang menyeru untuk berinfak di jalan Allah sangatlah banyak.
وَأَنفِقُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَلاَ تُلْقُواْ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوَاْ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ 195
"Berinfaklah kalian di jalan Allah dan jangan kalian campakkan diri kalian di dalam kebinasaan.Berbuat baiklah sesungguhnya Allah mencintai orang orang yang yang berbuat baik"(QS.2:195)
Ayat yang mulia ini menguatkan pemahaman kita bahwa jihad melawan orang orang kafiritu harus dilakukan dengan mengorbankan diri, sebagaimana tindakan itu juga memerlukan pengorbanan
يأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ أَنفِقُواْ مِمَّا رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ يَوْمٌ لاَّ بَيْعٌ فِيهِ وَلاَ خُلَّةٌ وَلاَ شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ {254
انفقوا adalah perintah untuk mengeluarkan infak secara mutlak,mencakup infak wajib ataupun sunnah.
Salah satu makna ayat ini dipaparkan oleh para ulama adalah:"Berinfaklah kalian dijalan Allah, dam janganlah kalian mengatakan,"Kami menghawatirkan kemiskinan bila kami berinfak lalu kami binasa,tiada harta kami yang tersisa sedikitpun ,maka mereka dilararang dari membinasakan diri mereka sendiri akibat mengeluarkan infak." Inilah makna dari ayat "Dan janganlah kalian mencampakkan diri kalian kedalam kebinasan"

C. MENGORBANKAN HUBUNGAN SOSIAL YANG POKOK
Hubungan sosial yang pokok adalah hubungan bapak anak,isteri, saudara dan keluarga besar,mereka adalah keluarga kerabat yang paling dekat.
Semua hubungan koneksitas ini bisa dikorbankan oleh seorang Muslim di jalan Allah dan jalan Dinnya. Andai dia mau melakukan hal itu maka dia pasti mendapatkan pahala dihadapan Allah Ta'ala karena dia melaksanakan apa yang diperintahkan terhadap dirinya.
Makna pernyataan itu adalah bahwa seorang Mukmin itu dituntut untuk lebih mengutamakan hak Allah dan cinta Allah dari hak dirinya sendiri dankerabatnya." Wahai orang orang beriman ! Janganlah kalian menjadikan bapak bapak kalian dan saudara kalian sebagai kekasiah jika mereka jika mereka lebih mencintai kekafiran daripada keimanan.Barang siapa di antara kalian menjadikan mereka sebagai kekasih maka mereka itu adalah orang orang yang zalim (QR.9:23-24) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ آبَاءكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاء إَنِ اسْتَحَبُّواْ الْكُفْرَ عَلَى الإِيمَانِ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ {23} قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ {24} Pada dua ayat yang mulia ini terdapat kandungan isi yang berhubungan langsung pengorbanan dijalan Allah,misalnya:
Mengorbankan kerabat walaupun koneksitasnya sangat kuat,
Mengorbankan harta dan perniagaan ,
Mengorbankan rumah yang indah,
Mengorbankan semua itu untuk lebih mengutamakan iman kepada Allah dan mengutamakan apa yang Dia wajibkan terhadapseorang Mukmin.

2. Pengertian Tadhiyyah di dalam Sunnah Nabi SAW.
Pengertian Tadhiyyahyang terdapat dalam Sunnah Nabi Nabi kadang kadang diartikan berdasarkan lafaznya, tetapi seringkali juga diartikan menurut maknanya.Pada seluruh Hadits Nabi,Tadhiyyah baik secara lafziyah maupun maknawiyah, pengertiannya tidak keluar dari cakupan makna berderma dan memberi dijalan Allah,sama saja apakah derma atau pemberian secara material atau spiritual ; yang jelas semuanya di gunakan untuk medekatkan diri kepada Allah Tabaraka Wata'ala.
A. Anatara Adhiyyah dan Tadhiyyah
Lafaz Tadhiyyah dalam Sunnah Nabi terdapat pada bab Adhiyya atau bab Adhahi.
Adhiyyah adalah berkorban dengan Kambing atau binatang sejenisnya yang disembelih dijalan Allah untuk menambah dekatnya hubunga antar Muslimin,keteguhan dan kekuatannya.

Mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dengan harta sebagaimana yang dituturkan oleh Ulama Salaf-terbagi menjadi dua cara:
· Menguasakan harta kepada orang lain,untuk melaksanakan perintah Allah yakni sedekah , baik diwajibkan maupun yang disunnahkan.
· Menyembelih hewan korban yang dagingnya halal dimakan , lalu mengambil sebagian darinya untuk memenuhi kebutuhan makanan orang orang yang kekurangan dan untuk melembutkan hati shahabat dengan cara di berikan hadiah.

B. Nilai Penyembelihan Korban Menurut Islam

1.Waktu dan Tujuan Penyembelihan Korban
Penyembelihan hewn Korban dilakukan pada waktu tertentu, yakni hari Raya Idul Adhasetiap tahun .

2.Tujuan Penyembelihan Korban dan Demensinya
Didalam penyembelihan hewan Korban terdapat ajaran agar kaum Muslimin terbiasa mendekatkan diri kepada Allah pada waktu waktu yang di tentukan ,agar hal itu menjadi kebiasaan sepanjang waktu dan disegala kesempatan.

C.Tadhiyyah dan Beramal Karena Islam

Sesungguhnya dijadikannya berkorban (Tadhiyyah) sebagai salah satu sunnah Islam menunjukkan banyak hal . Para Da'i yang menyeru kepada Allah dan para praktisi di medan pergerakan Islam dan diseluruh medan pengamalan karena Islam, pasti dapat mengambil pelajaran darinya.
Inilah hal hal yang menunjukkan adanya pendidikan itu,kami sebutkan sebagiannya pada poin- poin berikut :
· Bahwasanya setiap langkah dari langkah langkah beramal karena Islam selalu membutuhkan pengorbanan atau disunahkan adanya pengorbanan di sana jika tidak sampai tataran kewajiban.
· Bahwasanya keserupaan bahkan keterkaitan antara adhiyyah dan Tadhiyyah tampak jelas bagi orang yang memiliki penglihatan dan pengetahuan, bahwa hubungan antara keduanya sangatlah kuat; karena masing masing dari keduanya merupakan usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan sesuatu yang Dia sukai.
· Bahwa masing masing dari adhiyyah danTadhiyyah mewujudkan adanya tolong menolong antara kaum Muslimin ,saling menyatukan visi dan saling melindung. Kaum Muslimin tidak mampu hidup kecuali dengan saling menolong untuk berbuat kebaikan dan bertaqwa , menyatukan visi, pemikiran,pandangan sosial kemasyarakatan dan politik, lalu saling melindungi untuk menyangga ukhuwah Islamiyah,serta menutupi kebutuhan orang yang fakir , apapun bentuk kebutuhannya.
· Bahwa adhiyyah dan Tadhiyyah , masing masingnya, menghasilkan kebaikan bagi pelakunya.Allah Ta'ala telah memutlkkan perbuatan baik dari segala qayd. Allah Ta'ala berfirman : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ {77 "Wahai orang orang yang beriman Ruku' dan Sujud dan Sembahlah Tuhanmu, Dan Kerjakanlah kebaikan agar kalian beruntung" (Q.s22:77) Inilah Tadhiyyah yang dipahami sesuai lafazhnya di dalam sunnah Nabi saw.
D.Tadhiyyah yang Termaktub di dalam Sunnah , Secara Makna bukan Secara Lafazh
Adapun Tadhiyyah yang dipahami secara makna menurut Sunnah Nabi , sebagian besarnya bermakna mendermakan harta di jalan Allah untuk menutupi kebutuhan hidup orang orang yang miskin dan untuk mengusir musuh dari negeri kaum Muslimin.
"Tiada suatu hari pun yang yang dilewati oleh para hamba Allah kecuali ada dua Malaikat yang turun ke Bumi. Salah satu dari mereka berdo'a "Ya Allah Berilah ganti kepada orang yangberinfak" Sedangkan yang lain berdo'a"Ya Allah timpakanlah kebangkrutan bagi orang yang menahan hartanya , tak mau berinfak"
Pada Hadits diatas , yang dimaksud orang yang berinfak adalah orang yang menginfakkan hartanya dan mendermakannya di jalan Allah untuk menutupi kebutuhan kaum Muslimn secara umum.Itulah yang namanya berkorban , bersikap pemurah dan berderma.
E.Jihad dijalan Allah adalah Pengorbanan , dan Tahapan Penetapan Syari'atnya
Berderma di jalan Allah untuk mengusir musush yang menyerang Islam dan kaum Muslimin adalah menginfakkan harta ,kesungguhan usaha ,untuk meninggikan kalimat Allah pada asalnya , akan tetapi Allah Tabaraka Wata'ala menetapkan syari'at jihad secara bertahap ,menyesuaikan sesuain dengan keadaan dan kondisi yang meliputi kaum Muslimin pada saat Nabi Muhammad membawa din penutup ini kepada mereka.
F.Pengorbanan Harta Termaktub di dalam As Sunnah

Mengorbankan harta yang kita bicarakan sekarang ini adalah dari arah yang ditunjukkan oleh Hadits hadits Nabi saw.yang mulia.
Ad Darimi meriwayatkan dengan sanadnya sendiri dari Abu Sa'id Al Khudriy RA.dia
berkata:"Ditanyakan kepada Rasulullah saw,"Siapakah manusia yang paling utama?"Rasulullah menjawab , "Seorang Mukmin yang berjihad di jalan Allah dengan diri Ad Darimi meriwayatkan dengan sanadnya sendiri dari Abu Sa'id Al Khudriy RA. Dia dab hartanya " Ditanyakan lagi "Kemudian siapa lagi ? "Beliau bersbada "Seorang Mukmin yang mengasingkan diri di lereng gunung untuk bertakwa kepada Allah dan membebaskan dirinya dari berbuat jahat terhadap orang lain"
3. Tadhiyyah di dalam Sejarah Nabi SAW.
Yang di maksud dengan sejarah Nabi Saw.adalah kehidupan beliau dan perjalanan hidup beliau pribadi,Rasulullah saw. menyembelih binatang korban dan memikulnya di jalan Allah,sesuatu yang orang sebaya beliau tak kuat memikulnya.
Rasulullah saw.menunjukkan keteladanan dalam hal berkorban karena din.Pengorbanan beliau adalah kesediaan beliau kepayahan serta kemauan menghadapi kesulitan.
A. Musuh musuh Rasulullah saw.yang Menyakiti Beliau

Abu Lahab dan Isterinya.
Abu Lahab adalah paman Rasulullah saw.Isterinya ,Ummu jamil binti Harb adalah si pembawa kayu bakar . Sebutan pembawa kayu bakar itu di berikan oleh Allah kepadanya karena kelakuannya membawa batang pohon berduri lalu di campakkan ke jalan yang biasa dilewati oleh Rasulullahsaw. Oleh karena itulah Allah berfirman: "Celakalah kedua tangan Abu Lahab dan dia pasti celaka . Tidaklah berguna untuknya hartanya dan apa yang dia usahakan .Dia pasti akan masuk ke dalam neraka yang menyala nyala , dan isterinya si pembawa kayu bakar ,dilehernya ada tali dari sabut"
تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ {1} مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ {2} سَيَصْلَى نَاراً ذَاتَ لَهَبٍ {3} وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ {4} فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِّن مَّسَدٍ {5}
Ayat terakhir ini menerangkan tentang keadaan Ummu Jamil , isteri Abu Lahab.
B. Contoh Ganguan yang Dihadapi Nabi SAW.
Jenis gangguan yang di hadapi Rasulullah saw. Imam Ahmad neriwayatkan dengan sanadnya sendiri dari Anas RA. "Rasulullah saw.bersabda "Sesungguhnya aku telah di sakiti di dalam memperjuangkan Agama Allah dengan gangguan yang belum pernah seorang pun menderitanya . Aku telah di takut takuti dan di intimidasi di dalam perjuangan karena Allah dengan intimidasi yang belum pernah di timpakan kepada seorang pun.Aku sudah pernah mengalami 30 hari penuh , bersama Bilal RA. Dalam keadaan tidak mempunyai apapun yang layak dikonsumsi oleh orang hidup kecuali sekedar menutupi ketiak Bilal."
C. Berbagai Hakikat di dalam Pengorbanan pada Hidup Nabi saw.
1. Mengorbankan segala sesuatu
Inilah hakikat pertama yang tampak jelas pada kehidupan Nabi saw. Beliau mengorbankan segala sesuatu, baik fisik material ,sosial, maupun kejiwaan beliau.

Di Medan Pengorbanan Fisik Material
Rasulullah saw. Memikul siksaan fisik dan mengalami hantaman yang menyakitkan tubuhnya . Rasulullah menderita kelaparan sampai pada tingkatan beliau dan Bilal tidak mendapatkan makanan apapun yang bisa di gunakan untuk mengganjal perut.

Di Medan Pengorbanan Sosial
Rasulullah saw.mengorbankan status sosial beliau ditengah masyarakat sebelum beliau diangkat menjadi Nabi . Masyarakat Jahiliyah pada waktu itu mengakui beliau sebagai Shadiqul Amin (orang yang jujur lagi terpercaya), mereka meletakkan sekian banyak amanat di pundak beliau.Beliau mengorbankan itu semuanya. Ketika berdakwah , beliau mulai di tuduh sebagai pendusta . Orang orang kafir quraisy lalu menuduh beliau sebagai orang gila yang mendapat bisikan dari Jin.

Di Medan Pengorbanan Kejiwaan dan Psikis

Beliau disiksa dan dihinakan di depan mata sebagian Shahabat beliau dan di dengarkan oleh telinga sebahagian mereka . Mayoritas dari kalangan Shahabat tidak mampu membela beliau , akan tetapi putri putri beliau seperti Zainab dan Fatimah RA., melihat Bapak mereka disiksa dan di hinakan , maka merekalah yang turun tangan membelanya.

Salah satu bentuk pengorbanan adalah kesabaran dan keteguhan beliau memikul derita ketika para pengiktut beliau menyingkir dari beliau karena takut tertimpa penderitaan seperti yang menimpa beliau. Akan tetapi Allah menghendaki untuk menjadikan semua ini menghasilkan kebaikan yang banyak.
2. Pengorbanan Harus Diiringi dengan Sabar dan Mengharap Pahala
Yang pokok di dalam pengorbanan di jalan Allah adalah dia harus di sertai dengan kesabaran , karena kesabaran itu indah , serta mengharapkan pahala atau ganjaran di hadapan Allah . maksudnya adalah jangan sampai ada rasa sesak dan bosan, apalagi kemrahan atau keputus-asaan.
Inilah ucapan Nabi yang mulia di dalam pengorbanan beliau ,ucapan yang pasrah namun tanpa kesan tak berdaya.Beliau hanya berucap "Jika Engkau tidak murka terhadap diriku maka Au tak peduli apapun juga".

Pelajaran ini berguna bagi da'i yang menyeru orang kepada Allah, karena pemeliharannya Subhanahu memerintahkan untuk memperbaiki keadaan dirinya , bertaqwa ,bersabar ,dan mengharapkan pahala. Pada saat itulah seorang da'i akan mampu menjalani hidupnya dengan ridha , bahagia , menunggu datangnya kelonggaran dari Allah, penguatanNya,dan pertolonganNya, dengan cara apapun yang di kehendaki oleh Allah , di tempat manapun dan waktu kapanpun yang di kehendaki oleh Alllah Subhanahu Wata'ala.

3. Pahala Pengorbanan di hadapan Allah Ta'ala Sangatlah Besar.
Rasulullah saw. telah berkorban dengan pengorbananan yang luar biasa , maka Allah Ta'ala pun mengajar beliau atas pengorbanan itu dengan sebaik baik ganjaran di dunia dan di akhirat.
Di dunia: jazirah Arab bersih dari kemusyrikan sebelum Rasulullah bertemu pemelihara beliau, beliau mampu mengusir orang Yahudi dan mengalahkan mereka sedangkan mereka musuh yang paling keras yang suka berkhianat dan berusaha untuk membunuh beliau lebih dari sekali.

Adapun di akhirat , Allah mengampuni dosa beliau baik yang sudah lewat maupun yang akan datang , memberikan beliau hak syafaat , menjanjikan kepada beliau ganjaran yang tidak di ketahui keagungannya dan kebesarannya kecuali Allah Tabaraka Wata'ala.
4. Pada Pengorbanan Rasulullah saw.terdapat Pelajaran dan Nasihat.
Pengorbana yang dilakukan oleh Rasulullah saw. mengandung banyak pelajaran , nasihat dan paras pendidikan bagi kaum Muslimin sepeninggal beliau.

Dia bertutur kepada mereka sebagai berikut :
Wahai kaum Muslimn!
· Tiada Islam tanpa pemehaman yang benar terhadap Al Qur'an Al Karim dan Sunnah Nabi yang suci
· Tiada Islam yang di pahami tanpa amalan pada semua perintah , larangan , anjuran ,hasungan dan kebaikan , amalan pada tataran individu, keluarga , masyarakat, bangsa Arab dan bangsa bangsa Islam.
· Tiada nilainya pemahaman dan pengamalan ajaran Islam bila tanpa di sertai dengan keikhlashan yang tertuju padanya.Dengan keikhlashan pula ucapan ,perbuatan dan seluruh amalan yang tertuju kepada Allah harus di lakukan.
· Tiada manfaatnya – pada tataran kehidupan manusia kepahaman , keikhlashan dan pengamalan tanpa jihad di jalan Allah dengan seluruh harta dan kemampuan yang di miliki seseorang yang berguna untuk jihad. Ini berlaku untuk segala bidang jihad.
· Tiada bekas pada kepahaman , keikhlashan ,amalan dan jihad tanpa ada pengorbanan, karena tiada jihad tanpa adanya pengorbanan.Pengorbanan haruslah diiringi dengan sabar dan berharap pahala di hadapan Allah Ta'ala.

Tadhiyyah dalam Sejarah Para Shahabat RA.

Pengorbanan para shahabat r.a. dalam jihad di jalan Allah serta dakwah kepadaNya sangatlah banyak , beragam dantelah ada sejak mereka memilih Islam sebagai jalan hidup mereka.Oleh sebab itulah mereka menjadi orang orang yang rela berkorban demi din Islam in, sampai tiap tiap mereka berjumpa dengan pemelihara mereka Subhanahu wa Ta'ala.
Para Shahabat r.a. juga mewariskan pelajaran pelajaran yang sangat jelas dalam hal pengorbanan yang tercatat dalamm sejarah Islam, yang insyaAllah akan menjadi mercusuar bagi mereka yang menempuh jalan dakwah kepada Allah.

Mereka orang yang senantiasa menyertai Rasulullah saw. beriman kepadanya, mendukung, menolong bahkan berkorban bersama belau dengan segala galanya.
Merekalah orang orang yang di puji oleh Rasulullah saw. sebagai mana berita yang diriwayatkan oleh ulama hadits , Rasulullah bersabda, "Janganlah kalan mencaci maki shahabat shahabatku! Janganlah kalian memaki shahabat shahabatku! Demi Zat Yang Jiwakau ditanganNya, Seandainya salah seorang di antara kalian meinfakkan emas sebarat gunung uhud niscaya dia tidak akan dapat menyamai satu mud infak mereka, tidak pula setengahnya"
Sesungguhny hal-100[ BERSAMBUNG

No comments: