Asww.
Konsultasi : Fiqih Wanita
yang dilakukan akhwat ketika ta'arufPertanyaan:assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. apa yang harus dilakukan akhwat ketika ada seorang laki-laki yang datang ke rumahnya hendak ta'aruf? apakah diam saja di kamar dan membiarkan sang ikhwan berbicara dengan orang tua si akhwat?kyubi
Jawaban:
Assalamu alaikum wr.wb. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Ta'aruf sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan. Ta'aruf sangat berbeda dengan pacaran. Ta`aruf secara syar`i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin nikah. Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta'aruf adalah dari segi tujuan dan manfaat. Jika tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat. Sedang ta'aruf jelas sekali tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasangan. Karena itu, dalam sebuah taaruf kedua calon boleh saling bertemu untuk mengetahui wajahnya, suaranya, pribadinya, serta untuk saling bertanya tentang sesuatu yang dianggap penting seperti tentang penyakit, kebiasaan buruk dan baik, sifat dan lainnya. Tentu dalam hal ini kedua belah pihak harus jujur dalam menyampaikannya. Karena bila tidak jujur, bisa berakibat fatal nantinya. Jadi pihak laki dan wanita dipersilahkan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau keluarganya. Jadi ta`aruf bukanlah bermesraan berdua, tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang berdua.
Hanya saja, hal ini tidak boleh dilakukan secara terus-menerus, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan. Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
Konsultasi : Fiqih Wanita
yang dilakukan akhwat ketika ta'arufPertanyaan:assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. apa yang harus dilakukan akhwat ketika ada seorang laki-laki yang datang ke rumahnya hendak ta'aruf? apakah diam saja di kamar dan membiarkan sang ikhwan berbicara dengan orang tua si akhwat?kyubi
Jawaban:
Assalamu alaikum wr.wb. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Ta'aruf sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan. Ta'aruf sangat berbeda dengan pacaran. Ta`aruf secara syar`i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin nikah. Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta'aruf adalah dari segi tujuan dan manfaat. Jika tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina dan maksiat. Sedang ta'aruf jelas sekali tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasangan. Karena itu, dalam sebuah taaruf kedua calon boleh saling bertemu untuk mengetahui wajahnya, suaranya, pribadinya, serta untuk saling bertanya tentang sesuatu yang dianggap penting seperti tentang penyakit, kebiasaan buruk dan baik, sifat dan lainnya. Tentu dalam hal ini kedua belah pihak harus jujur dalam menyampaikannya. Karena bila tidak jujur, bisa berakibat fatal nantinya. Jadi pihak laki dan wanita dipersilahkan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau keluarganya. Jadi ta`aruf bukanlah bermesraan berdua, tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang berdua.
Hanya saja, hal ini tidak boleh dilakukan secara terus-menerus, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan. Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab, Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.
No comments:
Post a Comment