31 March 2014

[29-03-2014][10:42:51 مكة المكرمة] كتب- سامر إسماعيل: أجرت مراسلة هيئة الإذاعة البريطانية "بي بي سي" بالقاهرة "أورلا جويرين" مقابلات مع عدد ممن تعرضوا للتعذيب داخل أقسام الشرطة والسجون في مصر تناولوا خلالها أشكال التعذيب التي استخدمتها قوات الأمن معهم بسبب معارضتهم للنظام الحالي. وأشار عدد من الشباب الذين التقت بهم إلى تعرضهم للصعق بالكهرباء والضرب والتعذيب الوحشي داخل الأقسام والسجون في الوقت الذي أكدت فيه فتيات اعتقلن أنهن تعرضن لفحوص كشف العذرية وانتهاكات جنسية تتعدى التحرش. وتحدثت الإذاعة عن أنها لم تتمكن من التأكد عبر مصادر مستقلة من تلك الشهادات ، إلا أن عدد من العاملين في مجال حقوق الإنسان أكدوا أن هناك تعذيبًا وانتهاكات ممنهجة داخل الأقسام والسجون. والتقت المراسلة بأحد قيادات وزارة الداخلية نفى خلال المقابلة أن تكون الانتهاكات ممنهجة داخل جهاز الشرطة واعتبر أن الانتهاكات مجرد أخطاء من بعض عناصر الجهاز. وتحدثت المراسلة عن التوقعات بوصول عبد الفتاح السيسي للرئاسة وهو ما يخشاه البعض خاصة الذين يتوقعون تشديد القبضة الأمنية أكثر عندما يصبح رئيسا لمصر. Foto: ‎بي بي سي" ترصد بالفيديو الانتهاكات داخل سجون الانقلاب [29-03-2014][10:42:51 مكة المكرمة] كتب- سامر إسماعيل: أجرت مراسلة هيئة الإذاعة البريطانية "بي بي سي" بالقاهرة "أورلا جويرين" مقابلات مع عدد ممن تعرضوا للتعذيب داخل أقسام الشرطة والسجون في مصر تناولوا خلالها أشكال التعذيب التي استخدمتها قوات الأمن معهم بسبب معارضتهم للنظام الحالي. وأشار عدد من الشباب الذين التقت بهم إلى تعرضهم للصعق بالكهرباء والضرب والتعذيب الوحشي داخل الأقسام والسجون في الوقت الذي أكدت فيه فتيات اعتقلن أنهن تعرضن لفحوص كشف العذرية وانتهاكات جنسية تتعدى التحرش. وتحدثت الإذاعة عن أنها لم تتمكن من التأكد عبر مصادر مستقلة من تلك الشهادات ، إلا أن عدد من العاملين في مجال حقوق الإنسان أكدوا أن هناك تعذيبًا وانتهاكات ممنهجة داخل الأقسام والسجون. والتقت المراسلة بأحد قيادات وزارة الداخلية نفى خلال المقابلة أن تكون الانتهاكات ممنهجة داخل جهاز الشرطة واعتبر أن الانتهاكات مجرد أخطاء من بعض عناصر الجهاز. وتحدثت المراسلة عن التوقعات بوصول عبد الفتاح السيسي للرئاسة وهو ما يخشاه البعض خاصة الذين يتوقعون تشديد القبضة الأمنية أكثر عندما يصبح رئيسا لمصر.‎

29 March 2014

Nama Indonesia kembali bergema di kancah internasional berkat prestasi yang diraih seorang guru SMP dalam Microsoft in Education Global Forum yang berlangsung 11-14 Maret 2014 di Barcelona, Spanyol. Dia adalah Saara Suaib Hanafi, Guru SMP Islam Al Azhar 9. Saara Suaib adalah anggota dari tim pemenang bersama 5 guru lainnya yang berasal dari Kanada, Slovakia, Perancis, Kenya dan Argentina. Tim ini bekerja sama untuk memecahkan solusi Millennium Development Goal dalam kompetisi Learn-a-thon untuk kategori Kesetaraan Gender. Learn-a-thon merupakan aktivitas 24-jam di mana para guru dibagi ke dalam kelompok-kelompok dengan rekan mereka dari berbagai belahan dunia untuk merancang kegiatan pembelajaran yang menampilkan penggunaan teknologi inovatif dalam tiga Millennium Development Goals: Kemiskinan, Keberlanjutan dan Kesetaraan Gender. "Berkompetisi dalam Learn-a-thon menggabungkan dua semangat hidup saya – memecahkan tantangan pendidikan dan menggunakan teknologi dengan cara baru – dan saya merasa bangga, prestasi ini telah diakui oleh Microsoft," kata Saara Suaib. Kertapradana Subagus, Public Sector Director Microsoft Indonesia mengatakan, Microsoft in Global Education Forum adalah salah satu acara teknologi pendidikan terdepan di dunia, yang telah tumbuh 25 persen per tahunnya. Demikian berita dari liputan6 online. Saat admin @pkspiyungan menghubungi Saara Suaib Hanafi via akun facebooknya, kader akhwat PKS Bekasi Selatan ini menyatakan bahwa dirinya merupakan satu diantara Tiga Srikandi Guru yang mewakili Indonesia dalam ajang yang diikuti lebih 97 negara di dunia ini. Bagi Saara, kemenangan pada Microsoft Global Forum 2014 untuk tantangan Learn a-thon merupakan sebuah bukti bahwa pekerjaan yang dilakukan sebagai amanah dengan kerja, cinta dan harmoni akan berbuah pada sebuah prestasi yang luar biasa. Saara berharap prestasi ini tidak saja membawa dampak positif pada kualitas dan semangat guru-guru Indonesia juga pada kualitas anak didik yang siap untuk tantangan abad 21. Hal inilah yang akan terus dikembangkan oleh Saara sebagai seorang pendidik. Harapan menjadikan murid-muridnya sebagai peserta didik yang siap menyongsong masa depan dengan kualitas terbaik untuk Indonesia bermartabat. Demikian ungkap Saara mengakhiri ‘wawancara’ via facebooknya.

16 March 2014

وقال رئيس الاتحاد العالمي لعلماء المسلمين عبر صفحته على موقع تويتر: أنصح أهل غزة أن يصبروا على ما هم عليه، وأن يستمروا في خط المقاومة دون رجوع؛ حتى تتحرر فلسطين كل فلسطين ويعود الحق لأهله. وأضاف فضيلته: زرت غزة فوجدت فيها كل ما يحتاجه المجاهد في سبيل الله من عزم فتي وروح أبي وجسم قوي وأنف حمي، وأنا واثق أنه لن تسقط لها راية إن شاء الله! أنا مع هذا الشعب الذي خرج من كل معاركه منتصراً، وسينتصر رغم الحرب ورغم الحصار ورغم كل شيئ، وأنا مؤمن بهذا الانتصار إن شاء الله. نحن أبناء مقاومة ولن نتخلى عن المقاومة أبدا، والذين يريدون منا أن نتخلى عن المقاومة يريدون منا أن نسلم أنفسنا لأعدائنا..لا لن نسلم. اللهم عليك باليهود المعتدين الغادرين، وعليك اللهم بالطغمة الفاجرة الماكرة المستكبرة، اللهم رد عنا كيدهم وفلَ حدهم ولا تدع لهم سبيلا علينا. اللهم خذ بأيدي إخواننا في غزة المجاهدة الصابرة، اللهم افتح لهم فتحا مبينا، واهدهم صراطا مستقيما وانصرهم نصرا عزيز

15 March 2014

Giving (gift) القرضاوي موقع آخر تحديث: 07:15 (مكة) الجمعة 14 جمادى الأولى 1435 ه م -2014/03/14 طباعة البريد الإلكترونى قال العلامة الدكتور ي وسف القرضاوي إن المنحة الكبرى للإنسان هي تحرير العقل من كل ألوان الأسر والرق والحجر عليه والحجب له عن التفكير الحر والبحث الدؤوب. وقال فضيلته عبر صفحته على موقع تويتر: خلع المستضعفون عقولهم وتركوها لسادتهم وكبرائهم فلم يغنوا عنهم شيئا وتبرؤوا منهم "وقالوا ربنا إنا أطعنا سادتنا وكبراءنا فأضلونا السبيلا ". السيادة والكبرياء ليست معيارا للحق, كما أن الأبوة بمراحلها المختلفة ليست معيارا للحق. كما دعا الإسلام إلى تحرير العقل من قيود ضغط تقاليد الآباء والأجداد دعا أيضا إلى تحرير العقل من اتباع السادة والكبراء. دعا الإسلام إلى تحرير العقل من الأباطيل والخرافات التي يعتقدها الناس وترسخ في أذهانهم وأنفسهم من غير أدلة تقوم عليها وتستند إليها. دعا الإسلام كل من يدخل فيه إلى أن يحرر عقله من كل قيد يعوقه ومن كل أسر يحجزه ومن كل سجن يضيق عليه.

12 March 2014


[12-03-2014][18:2:22 مكة المكرمة] الدقهلية- طه عبد الرحمن: اقتحمت ميليشيات الانقلاب اليوم حرم جامعة المنصورة، وأطلقت الرصاص والخرطوش والغاز المسيل للدموع على الطلاب، مما أدى إلى وقوع اختناقات وإصابات بعضها خطير في صفوف الطالبات والطلاب وأنباء عن استشهاد أحد الطلاب بالرصاص الحي. وشنت ميليشيات الانقلاب حملة اعتقالات عشوائية للطلاب بعد إغلاق بوابات الجامعة من قبل الحراس بعد إصرار الطلاب على انتزاع حريتهم من سلطة الانقلاب الغاشم ومواصلة التظاهر السلمي.

Hard to forget 14 Februari 2011 pukul 18:12 Allah selalu punya cara untuk mendidik, mengajar dan menuntun kita mempraktekan ilmu yang kita punya. Benar bahwa, “Alif lam mim. Apakah manusia itu menyangka bahwa mereka dibiarkan untuk mengatakan kami telah beriman lalu mereka tidak diuji. Dan sungguh kami telah menguji orang-orang sebelum mereka agar Kami benar-benar mengetahui siapakah di antara mereka yang benar-benar beriman dan agar Kami mengetahui siapakah di antara mereka yang berdusta.” (Al Ankabut: 1-3). Tak seorang Allah biarkan ringan saja mengatakan saya adalah hamba yang ridho, sebelum Allah uji keridhoannya dengan musibah, kesedihan, penyakit, kenikmatan dunia, harta dan apa saja. Bukan karena Allah tak sayang pada hamba-Nya, justru malah sebaliknya. Mau tahu apa yang saya alami malam-malam begini, hingga saya punya tema untuk menuliskannya menjadi sebuah pelajaran bersama. Semoga pun ini bukan sarana riya atau berbangga diri, tapi bukti bahwa saya sedang menjalani ‘tes’ dari-Nya. Sejak beberapa tahun terakhir saya terbiasa tidur larut malam, saya sering menghabiskan midnight dengan terjaga. Banyak hal yang bisa leluasa saya lakukan diwaktu ini. Malam ini, setelah saya gagal ber-chat ria dengan seorang saudari karena jaringan internet kurang bagus, saya berniat menghabiskan malam ini dengan sebuah novel “Bumi Cinta” karya kang.Habiburrahman. Tiba-tiba saya sadari bahwa anting-anting sebelah kanan saya absen ditelinga. Sesaat saya terdiam, tumben sekali anting ini pergi tanpa pamit. Saya bukan orang yang mudah panik ketika kehilangan sesuatu, baik itu barang yang sangat berharga ataupun barang yang sepele saja. Dalam terdiam, saya mencoba mengingat tempat-tempat mana saja yang saya kunjungi seharian ini. Jika diingat bahwa saya sama sekali tak tahu kapan tepatnya barang kecil itu lepas dari tempatnya, ada pesimis dihati saya untuk menemukannya. Ditambah lagi tak mungkin mencarinya dimalam selarut ini. Tapi saya pikir tak tenang hati ini jika tak mencoba mencarinya, maka mulailah saya sisir kamar saya dari pojok satu ke pojok lain. Iseng terpikir saat itu, untuk sekalian saja beberes kamar. Sekian menit tak saya temukan. Saya menuju ruang tamu, menyisirnya hingga kolong meja dan kursi. Hingga dua kali. Tetap tak saya temukan. Lalu saya menuju bagian belakang rumah, dengan bantuan senter hp saya coba cari di tempat mencuci dan saluran air. Sampai disini tetap tak ada. Entah tiba-tiba saya teringat taujih dari seorang ustadz, ”hasil itu urusan Allah, kita hanya wajib berikhtiar”. Saya jadi semakin semangat untuk mencari, bukan karena takut barang hilang itu tak ketemu, tapi saya ingin kesungguhan saya berikhtiar ini dapat menghapuskan pesimis yang tadi sempat memenuhi hati saya. Mungkin agak berlebihan ya… tapi sungguh, saya merasa malu pada diri saya sendiri. Saya coba ulangi sekali lagi mencari dari awal dengan terus mengucapkan basmalah dan istighfar berkali-kali. Tetap saja barang itu tak ada, saya pikir, bisa jadi barang itu jatuh ketika saya keluar rumah tadi. Bagaimana cara saya mencari tengah malam begini ??? kemudian saya putuskan untuk mengakhiri pencarian dan akan saya lanjutkan esok hari. Mungkin saya bisa minta bantuan teman-teman serumah. Agak berlebihan kedengarannya, tapi bismillah saja sebagai bentuk ikhtiar, karena saya pikir usaha saya belum maksimal. Setelah berpikir begitu, entah kenapa hati saya jadi yakin bahwa ketemu atau tidak itu bukan lagi hal yang penting, karena saya telah belajar satu hal malam ini. Saya tak butuh keajaiban anting-anting sebelah itu ditemukan. Saya pikirpun tak perlu menghebohkan orang serumah besok pagi karena hal ini. Bahkan saya sudah merancang kata-kata untuk mempertanggungjawabkan kehilangan kecil itu pada orang tua yang mengamanahkan barang itu pada saya. Saya putuskan untuk berangkat tidur saja, sudah lewat jam 1 dini hari. Saya kekamar mandi berniat untuk berwudhu. Ternyata benar, mengajarkan ilmu itu lebih mudah diucapkan daripada mempraktekkannya. Sama halnya seperti penggalan ayat diatas, QS. Al-Ankabut: 1-3, tak satupun hamba akan dibiarkan saja berkata saya beriman tanpa Allah beri ujian, hingga diketahui mana yang benar-benar beriman, dan mana yang hanya bunga-bunga lisan saja. Masih taujih seorang ustad, “seseorang yang melakukan amalan karena ingin dicintai atau disukai manusia, maka Allah akan membencinya dan Allah akan jadikan manusiapun membencinya, namun jika seseorang melakukan sesuatu karena mengharap ridho Allah, maka Allah akan mencintainya dan Allah akan buat semua manusia cepat atau lambat mencintainya”… Yang saya alami malam ini mungkin bukan hal yang besar, namun sungguh makin membuat saya terpekur lama. Baru saya diuji dengan hal sepele, saya telah mengawalinya dengan pesimis akan pertolongan Allah, saya lebih mendahulukan logika dari pada ke-Maha Besar-an Allah atas segala sesuatu. Bagaimanakah jika saya diuji dengan hal yang lebih besar lagi, entah apa yang akan terjadi pada diri saya. “Aku memang manusia biasa, yang tak sempurna dan kadang salah…”, semoga lirik ini tak menjadi legitimasi dari khilaf yang saya lakukan. Selebihnya, saya sangat bersyukur dengan kejadian kecil malam ini. Allah selalu punya cara indah untuk menyentuh hamba-hamba-Nya agar makin mendekat pada-Nya. Sibghatallah. Jika kita mulai jauh dari-Nya, rasakanlah bahwa Allah memberi kita pilihan jalan untuk kembali mendekat. Itu bukti nyata betapa Allah sangat menyayangi kita… Apakah demikian terlalunya kita, hingga enggan membalasnya… Renungkanlah saudariku

قال العلامة الدكتور يوسف القرضاوي إن الله سبحانه وتعالى أحيانا يترك الظالمين إلى الآخرة حيث يريد أن يشتد عذابهم ولا يخفف عنهم " إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الأَبْصَارُ!". وأحيانا ينتقم الله من الناس في هذه الحياة، يأخذ بحق المظلومين "ثلاثة لا ترد دعوتهم ودعوة المظلوم يرفعها الله فوق الغمام ويقول وعزتي وجلالي لأنصرنك". وقال فضيلته عبر صفحته على موقع تويتر "لا يكفي المسلم ألا يكون ظالما، بل لا يكن عونا لظالم ولا سنداً لظالم، بل ولا يركن إليه مجرد ركون "ولا تركنوا إلى الذين ظلموا فتمسكم النار"! ولفت إلى أنه "من قرأ القرآن مكيَّه ومدنيَّه وجد فيه العناية بكراهية الظلم وما ينتظر الظالمين من سوء المصير في الأولى والآخرة وفي ذلك مئات الآيات!".